Dalam aksinya, para buruh yang berjumlah 150 orang ini melakukan aksi didepan pabrik dengan membawa sejumlah poster yang berisikan tuntuan. Sebagian poster juga ada yang ditempel di pintu gerbang pabrik. Diantara poster tersebut bertuliskan "Manisnya es krim tidak semanis kesejaheraan karyawan PT Sukada Jaya". "Kami bukan robot, kami bukan boneka, hidup buruh".
Dan juga mereka menuntut pihak perusahaan agar menerapkan sistem kerja terhadap buruhnya secara kemitraan atau partnership.
Menurut Bejo Susanto Ketua PK SBSI 1992 Sukanda Djaya, selama ini kepentingan pengusaha dan penguasa selalu menjadi penghambat terwujudnya hak-hak buruh.
Karenanya, dikatakan Bejo, seluruh buruh eskrim Diamond menuntut penghapusan sistem kerja kotrak (perjanjian kerja waktu tertentu/pwkt), berlakukan upah lembur dan berikan segala bentuk cuti sesuai aturan yang ada, meminta tunjangan masa kerja, kembalikan uang denda atas kerugian perusahaan yang selalu dibebankan kepada buruh, dan berikan transparansi rincian pemotongan upah atas ketihadiran buruh dalam rapat setiap Senin sebesar Rp 15 ribu dan keterlambatan masuk kerja, serta pemotongan Rp 200 ribu selama 4 bulan pada setiap karyawan baru.
Aksi yang digelar sejak pukul 07.00 WIB itu hingga sekarang ini masih berlangsung. Karena perwakilan buruh yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan pun belum menemukan kesepakatan.
Baca juga : Aplikasi Android terbaik Gratis yang bisa Menghasilkan Uang, dan Gratis untuk membeli 1000 Diamond Line Let’s Get Rich.
0 komentar